Selasa, 22 Januari 2013

Brand New World


.
.
.

Might OOC, Typo, Abal, Gaje

.
.
.

.
.
.

Matanya.. seakan membawaku ke dunia
bawah cokelat indah miliknya.. dengan
berbagai 'rahasia' yang di tunggu..

.
.
.
.
.
.
.

Chapter 2 : Your eyes

.
.
.
.
.
.
.

" Kau.. tak apa? "

DEG!

   Aku.. dapat melihat jelas mata cokelat miliknya yang terbuka sembari menatap lurus ke arahku. Wajahnya.. menandakan kekagetan tetapi, terlihat cantik. Bibirnya yang di olesin pink pucat itu menambah kesan cantiknya. Rambut cokelat tergerai yang menyelip di jari ku ini, rasanya.. lembut.

  " T-tak apa.. " jawabnya. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Nampak jelas bahwa wajahnya memerah. Lalu.. aku mendengar orang-orang yang melihat kami berbisik-bisik, dan ada yang menyiul kami. Wajahnya tampak lebih memerah dari sebelumnya.

  Melihat itu, aku tak bisa menahannya lagi, aku tertawa, atau bisa di bilang terkekeh. Dia mengarahkan mukanya ke aku, " Kok ketawa? aneh! " katanya dengan nada sebal. Tawaku makin menggelegar, dan meletakkan dia di tanah. " Iya, iya, maaf.. habis, mukamu seperti Tomato jadi, ya lucu.. " kataku. " Mana, tanganmu,  fair lady? " kataku sembari memberikan tanganku di depan wajahnya. Aku, dapat melihat dia tersenyum tipis, lalu, mengambil tangan milikku dan berdiri.

.
.
.
.
.

" Jadi.. Namamu Demi Lovato? nama yang bagus "

" Ya.. tapi, bukan nama yang patut di banggakan " katanya sembari menghisap tehnya. Ya, kami sedang ada di sebuah Cafe bertema Inggris, CafĂ© O' England. Suasananya sangatlah sepi, yang membuat pengunjung tenang, seperti kami. 

" Mengapa? namamu begitu bagus- "

" Tidak. " jawabnya singkat. Tidak memperbolehkan ku menyelesaikan kalimatku. Dia, menatap ke arah jendela di sampingnya. Orang-orang berlalu-lalang menuju tujuan mereka. Mata cokelatnya menatap sedih ke depan. Aku dapat mengetahui bahwa dia sedang mempunyai banyak pikiran. " Ingin berbagi cerita? "

.
.
.

Dia, melirik ke arahku dengan lembut. Lalu, kembali melihat ke arah jendela.

.
.
.

" Tidak usah. "

Itulah jawabanku. Aku tak ingin mempebesar masalah. Tak ingin riwet. Tapi.. perasaanku tak enak jika terus di simpan.

" Jangan sungkan-sungkan "

06:35 AM

" Demi, kau kenapa? " tanya kembaranku, mukanya tampak sangat khawatir sembari berlari kecil untuk mendekatiku. Ya, sehabis menangis semalam, akhirnya, kakakku yang sibuk ini menyempatkan dirinya untuk menengoki adik manjanya ini. Saat melihat dia, aku langsung menghapus air mata.

" Ada apa? " tanyanya sekali lagi, lalu duduk di sebelahku. Walaupun ku coba untuk berhenti, tapi, tak mau berhenti, terus menerus mengguyur wajahku. Waktu terus bergulir, dan kakakku hanya mengelus-elus rambutku. Hingga, dia memberhentikan kegiatan tersebut.

" Kau tahu? suatu hari, ada dua orang manusia. Yang satu perempuan, dan yang satu laki-laki. Mereka kenal satu sama lain sejak kecil. Si perempuan jatuh cinta dengan si laki-laki begitu juga sebaliknya. Tapi, suatu waktu ia pindah sekolah dan rumah sebelum memberitahu perasaan mereka. Suatu saat,  mereka satu sekolah. Si perempuan sekarang telah berubah, ia selalu di bullying oleh si laki-laki. Tetapi.. si perempuan tetap mencintainya. Si laki-laki masih belum sadar kalau yang dia bullying adalah perempuan yang dia tunggu-tunggu selama ini.

Hingga suatu hari, si laki-laki sudah kelewatan. Saat field trip, dia mendorong si perempuan masuk ke jurang. Sadar akan kelakuannya, dia kabur, dan minta tolong untuk di panggilkan ambulan untuk di bawakan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, si perempuan langsung dapat perawatan medis. Saat itulah.. orang tua si perempuan datang. Si laki-laki bingung. Akhirnya, orang tua si perempuan menceritakan yang sebenarnya. 

Ternyata, si perempuan mempunyai penyakit yang mengharuskannya untuk operasi plastik. Keadaan dia semakin memburuk, lalu, dia meminta ortunya untuk segera pulang dan sekolah di sekolahan yang sama dengan si laki-laki. Saat mendengar itu juga, si laki-laki berlari ke depan pintu si perempuan di rawat, dia menyesal. Sangat menyesal. Lalu, saat dia melihat pengukur detak jantung, dia.. "

" Demetria Devonne Demi Lovato! "

Saat mendengar namaku, aku tersentak dan hampir menumpahkan minumanku! duh, siapa sih.. " Ap- "

" Tak apa " jawabnya sembari mengalihkan pandangannya. Wajahnya memerah. Tunggu.. apa yang dia lakukan saat aku sedang melamun? apa yang.. Argh!

" Kau.. hampir menangis " katanya, Niall Horan, lalu, mengalihkan pandangannya ke arahku. Aku menimbulkan sedikit semburat merah. Tangannya maju ke arah wajahku, lalu.. menyentuh pipi kananku dengan lembut. " Ada apa? " tanyanya sembari mengelus-elus pipiku. Jeda. " Aku hanya teringat cerita yang di ceritakan kembaranku.. " jawabku

" Hoo? kau punya kembaran? ah.. pasti cantik darimu " katanya sembari memeletkan lidahnya ke depan. Dasar. " Nggaklah! kalau kembaran pasti sama dong~ "

.
.
.

Setelah itu, obrolan mereka berlanjut

.
.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar